Nabo berbaring menelungkup di tumpukan jerami. Dia merasakan bau istal yang pessing menggosok badannya. Di kulit coklatnya yang mengilat dia merasakan bara api
B. Indonesia
desriadi
Pertanyaan
Nabo berbaring menelungkup di
tumpukan jerami. Dia merasakan bau istal
yang pessing menggosok badannya. Di kulit
coklatnya yang mengilat dia merasakan bara
api panas dari kuda terakhir, tetapi ia tak dapat
merasakan kulitnya. Nabo tak dapat
merasakan apa pun. Hal itu terjadi seolah
dia ditidurkan oleh hantaman terakhir kaki
kuda di keningnya dan itu adalah satusatunya
hal yang dapat ia rasakan.
Dia menutup matanya lagi dan kemudian
sunyi, terbujur, kaku, seakan dia berada di
sana sepanjang sore, merasa dirinya tumbuh
tanpa waktu, sampai seseorang di
belakangnya berkata, “Ayo Nabo, kamu sudah
cukup tidur.”
Dia berpaling dan tidak melihat kudakuda
itu, pintu tertutup. Nabo pasti telah
berkhayal
bahwa
bintang-bintang
ada
pada
suatu
tempat
di kegelapan, bukannya
kenyataan
dia tak mampu mendengar derap
kaki
kuda yang tak sabar.
Dia membayangkan bahwa orang yang
berbicara kepadanya melakukannya dari luar
istal, karena pintu tertutup dari dalam dan
dipalang. Sekali lagi suara itu dari belakang
berkata, “Itu benar Nabo, kamu sudah cukup
tidur. Kamu telah tidur selama hampir tiga
hari.”
Baru kemudian Nabo membuka mata
sepenuhnya dan ingat. “Aku di sini karena
seekor kuda menyepakku.”
Dia tidak tahu pukul berapa dia bangun.
Hari-hari telah berlalu. Itu terjadi seolah-olah
seseorang menggosokkan busa basah pada
malam-malam Minggu yang lampau saat dia
biasa pergi ke alun-alun kota.
….
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti di buku tugasmu!
1. Ada berapa jenis alurkah yang terdapat dalam petikan novel
tersebut? Jelaskan!
2. Secara umum, apakah jenis alur yang terdapat dalam kutipan
novel tersebut?
3. Deskripsikan jenis alur dalam kutipan tersebut dengan
menunjukkan data dari kutipan novel!
tumpukan jerami. Dia merasakan bau istal
yang pessing menggosok badannya. Di kulit
coklatnya yang mengilat dia merasakan bara
api panas dari kuda terakhir, tetapi ia tak dapat
merasakan kulitnya. Nabo tak dapat
merasakan apa pun. Hal itu terjadi seolah
dia ditidurkan oleh hantaman terakhir kaki
kuda di keningnya dan itu adalah satusatunya
hal yang dapat ia rasakan.
Dia menutup matanya lagi dan kemudian
sunyi, terbujur, kaku, seakan dia berada di
sana sepanjang sore, merasa dirinya tumbuh
tanpa waktu, sampai seseorang di
belakangnya berkata, “Ayo Nabo, kamu sudah
cukup tidur.”
Dia berpaling dan tidak melihat kudakuda
itu, pintu tertutup. Nabo pasti telah
berkhayal
bahwa
bintang-bintang
ada
pada
suatu
tempat
di kegelapan, bukannya
kenyataan
dia tak mampu mendengar derap
kaki
kuda yang tak sabar.
Dia membayangkan bahwa orang yang
berbicara kepadanya melakukannya dari luar
istal, karena pintu tertutup dari dalam dan
dipalang. Sekali lagi suara itu dari belakang
berkata, “Itu benar Nabo, kamu sudah cukup
tidur. Kamu telah tidur selama hampir tiga
hari.”
Baru kemudian Nabo membuka mata
sepenuhnya dan ingat. “Aku di sini karena
seekor kuda menyepakku.”
Dia tidak tahu pukul berapa dia bangun.
Hari-hari telah berlalu. Itu terjadi seolah-olah
seseorang menggosokkan busa basah pada
malam-malam Minggu yang lampau saat dia
biasa pergi ke alun-alun kota.
….
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti di buku tugasmu!
1. Ada berapa jenis alurkah yang terdapat dalam petikan novel
tersebut? Jelaskan!
2. Secara umum, apakah jenis alur yang terdapat dalam kutipan
novel tersebut?
3. Deskripsikan jenis alur dalam kutipan tersebut dengan
menunjukkan data dari kutipan novel!
2 Jawaban
-
1. Jawaban oki110
1. alur mundur, mengapa? karena di dlm novel ini, banyak bagian yg menceritakan tentang kejadian pd masa lampau. dan menurut saya cerita didlm novel ini pun banyak bhs yg mengandung unsur kata lampau.
2. alu mundur.
3. alur mundur, karena dr segi bahasa, kejadian/peristiwa nya pun banyak menceritakan pd masa lampau.
jika sekiranya jawaban saya ini salah atau belum tepat. saya mohon maaf. -
2. Jawaban rendiajj
novel diatas menggunakan alur mundur