dalam surat AL QOMAR surat ke 54 ayat 1 dikatakan bulan itu pernah terbelah benarkah itu ? dan bagai mana menyatukannya kembali ?
Sejarah
RIZKIN22102002
Pertanyaan
dalam surat AL QOMAR surat ke 54 ayat 1 dikatakan bulan itu pernah terbelah benarkah itu ? dan bagai mana menyatukannya kembali ?
2 Jawaban
-
1. Jawaban kevinterpintar1
1. (“Telah dekat datangnya saat itu) Hari Kiamat (dan telah terbelah Bulan”).2. (“Dan jika mereka) orang-orang musyrikin (melihat suatu tanda) mukjizat, (mereka berpaling dan berkata Ini adalah (“sihir yang kuat").3. (“Dan mereka mendustakan) Nabi Muhammad saw (dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan) atau perkara yang baik maupun yang buruk (telah ada ketetapannya”).4. (“Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah) berita-berita tentang dibinasakannya umat-umat yang telah mendustakan rasul-rasul mereka oleh Allah (yang di dalamnya terdapat cegahan”) bagi mereka untuk tidak melakukan hal serupa yaitu mendustakan rasul mereka. 5. (“Itulah suatu hikmah yang sempurna, tetapi tiada berguna peringatan-peringatan itu”) bagi kaum musyrik.
Asy-Syaikhain dan Imam Hakim telah mengetengahkan hadits yang bersumber dari Ibnu Mas’ud ra, Ibnu Mas’ud ra bercerita : “Aku melihat Bulan terbelah menjadi 2 bagian di Mekkah, yaitu sebelum Nabi saw keluar meninggalkannya (hijrah ke Madinah). Lalu orang-orang kafir Mekkah mengatakan : “Dia (Nabi Muhammad saw)telah menyihir Bulan”. Maka turunlah surat Al-Qamar ayat 1, orang-orang kafir Quraisy mendustakan kerasulan Nabi saw dan mereka menantang beliau saw untuk menunjukkan bukti tentang kerasulannya, lalu mereka meminta tanda bukti kenabian kepada Nabi saw. Lantas Nabi saw memohon kepada Allah swt, maka terbelahlah Bulan menjadi 2 bagian, 1 bagian Bulan di atas Gunung Abu Qubais dan 1 bagian lagi di bawahnya.
Kejadian tersebut disaksikan oleh orang banyak, baik orang yang berada dekat dengan lokasi kejadian tersebut, maupun yang berada jauh darinya. Kejadian itu berlangsung hingga Matahari terbenam, dan peristiwa itu bertepatan dengan bulan purnama. Dengan kejadian itu, Allah telah menambah kadar iman orang-orang mukmin. Sedangkan bagi orang-orang kafir yang telah dikunci mati hatinya oleh Allah, mereka semakin mendustakan Nabi Muhammad saw. Peristiwa terbelahnya Bulan tersebut terjadi pada tahun ke-9 dari kenabian Rasulullah, yaitu tahun 619 Masehi. Diriwayatkan bahwa terbelahnya Bulan ini merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw yang kadarnya mendekati mukjizat Al-Qur’an.
Beberapa tahun yang lalu Prof.Dr.Zaghlul Raghib al-Najjar dalam sebuah perkuliahan di Fakultas Kedokteran di Universitas Cardiff, Inggris menyampaikan penjelasan ketika seorang muslim mengajukan pertanyaan tentang ayat-ayat yang ada di awal surat Al-Qamar, apakah ayat-ayat itu bisa dikategorikan sebagai mukjizat ilmiah Al-Qur;an? Profesor Zaghlul menjawab bahwa peristiwa itu merupakan salah satu mukjizat indrawi yang diberikan kepada Rasulullah saw untuk menegaskan kerasulannya di hadapan kaum kafir dan musyrik Quraisy. Mukjizat bukanlah peristiwa alamiah sehingga proses terjadinya tidak selalu bisa dijelaskan oleh teori pengetahuan. Seandainya mukjizat itu tidak disebutkan dalam Al-Qur’an dan riwayat atau sirah Nabi Muhammad saw, tentu kita yaitu kaum muslim hari ini tidak akan mempercanyainya. Namun, kita menyakininya sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi karena disebutkan dalam Al-Qur’an.
Setelah menyampaikan jawaban tersebut, seorang warga Inggris muslim meminta izin kepada Profesor Zaghlul untuk memberikan sedikit penjelasan tambahan atas jawaban beliau. Warga Inggris itu bernama David M Pidcock, seorang muslim yang menjabat sebagai ketua partai muslim Inggris menceritakan bahwa ia memiliki kenangan tersendiri dengan ayat-ayat di awal surah Al-Qamar ini. Kisah itu terjadi pada tahun 1978, ketika ia melakukan riset perbandingan agama dan membaca Al-Qur’an Al-Karim. Ketika membaca ayat-ayat pertama surah Al-Qomar, ia tidak percaya bahwa Bulan pernah terbelah lalu menyatu kembali. Namun dengan kuasa Allah, ia ditakdirkan menonton siaran BBC di televisi yang menayangkan misi penjelajahan Luar Angkasa. Acara itu dipandu oleh pembawa acara kenamaan Inggris yang bernama James Burke.
Tamu yang diundang pada acara itu adalah 3 orang ilmuwan Amerika. Di tengah-tengah perbincangan, J -
2. Jawaban FadiaNers
Hanya Allah lh yg bisa menyatukan bulan itu kembali, karena Allah yang maha kuasa, sangat mudah bagi Allah utk melakukan hal tersebut..