Di manakah Perbedaan Islam dengan iman?
B. Arab
ritashalsabilla
Pertanyaan
Di manakah Perbedaan Islam dengan iman?
1 Jawaban
-
1. Jawaban monichaindah
Perbedaan antara Iman dan Islam termasuk masalah yang para ulama membahasnya panjang lebar dalam buku-buku aqidah, yang menjadi kesimpulan mereka adalah: ketika kata Iman dan Islam disebutkan secara terpisah, maka maksudnya adalah agama Islam secara keseluruhan, sehingga tidak ada bedanya antara Iman dan Islam.
Namun ketika kata Iman dan Islam disebutkan secara bersamaan dalam satu kontek pembahasan, maka yang dimaksud dengan iman adalah: amalan batin dan hati yang meliputi iman kepada Allah, mencintai-Nya, takut, mengharap, ikhlas hanya kepada-Nya –subhanahu wa ta’ala-.
Sedangkan makna Islam adalah amalan dzahir (nampak) yang bersumber dari keimanan dalam hati, dan jika tidak dilandasi iman maka pelaku amal tersebut adalah munafik atau imannya lemah.
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- berkata: “Kata ‘iman’ terkadang disebutkan secara terpisah dari kata ‘Islam’, amal sholeh, atau yang lainnya, namun terkadang disebutkan secara bersamaan, sebagaimana hadits Jibril: “Apa itu Islam…?, apa itu iman?...”. Sebagaimana juga firman Allah –ta’ala-:
(إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ...) الأحزاب/35
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min…”. (QS. Al Ahzab: 35)
Sebagaimana firman Allah yang lain:
(قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ) الحجرات/14
“Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”. (QS. Al Hujurat: 14)
(فَأَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ) .
“Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri”. (QS. Qdz Dzariyat: 35-36)
Jika iman dan Islam disebutkan secara bersamaan, maka Islam berarti amalan yang dzahir, seperti: dua kalimat syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji.
Sedangkan iman adalah amalan yang berada di hati, seperti: iman kepada Allah, malaikat, kitab suci, para Rasul dan hari akhir.
Ketika iman saja yang disebutkan, maka ia juga mewakili Islam dan amal shaleh, sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits “sya’b” (cabang iman):
(الإيمان بضع وسبعون شعبة ، أعلاها : قول لا إله إلا الله ، وأدناها : إماطة الأذى عن الطريق) .
“Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang iman, yang tertinggi adalah ‘la ilaha illallah’ (tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan yang ada di jalanan”.
Dan semua hadits-hadits yang menjadikan semua bentuk kebaikan adalah bagian dari pada iman. (Majmu’ Fatawa: 7/13-15)
Syeikh Utsaimin –rahimahullah- berkata: “Jika iman dan Islam disebutkan dengan bersamaan, maka Islam ditafsiri dengan penyerahan secara dzahir, yaitu; perkataan dengan lisan, perbuatan dengan anggota tubuh yang dilakukan oleh seorang mukmin yang sempurna imannya dan yang lemah imannya. Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman:
(قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ)
“