Sejarah

Pertanyaan

jelaskan konflik antara kerajaan goa, tallo, dan wajo

1 Jawaban

  • Manurungnge ri Matajang dikenal juga dengan nama Mata Silompoe. Adapun ade’ pitue terdiri dari Matoa Ta, Matoa Tibojong, Matoa Tanete Riattang, Matoa Tanete Riawang, matoa Macege, dan Matoa Ponceng. istilah matoa kemudian menjadi arung. setelah Manurungnge ri Matajang, kerajaan Bone dipimpin oleh putranya yaitu La Ummasa’ Petta Panre Bessie. Kemudian kemanakan La Ummasa’ anak dari adiknya yang menikah raja Palakka lahirlah La Saliyu Kerrempelua. Pada masa Arumpone (gelar raja bone) ketiga ini, secara massif Bone semakin memperluas wilayahnya ke utara, selatan dan barat.

    Selanjutnya di abad ke-12, 13, dan 14 berdiri kerajaan Gowa, Soppeng, Bone, dan Wajo, yang diawali dengan krisis sosial, dimana orang saling memangsa laksana ikan yaitu sianrebale siapa kuat itu yang menang (hukum rimba). Kerajaan Makassar (Gowa) kemudian mendirikan kerajaan pendamping, yaitu kerajaan Tallo. Tapi dalam perkembangannya kerajaan kembar ini (Gowa dan Tallo) kembali menyatu menjadi kerajaan Makassar (Gowa).

    Di saat terjadi kekacauan, di Soppeng muncul dua orang To Manurung. Pertama, seorang wanita yang dikenal dengan nama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja. dan kedua, seorang laki-laki yang bernama La Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah di Soppeng ri Lau. Akhirnya dua kerajaan kembar ini menjadi Kerajaaan Soppeng.

    Sementara itu, kerajaan Wajo berasal dari komune-komune dari berbagai arah yang berkumpul di sekitar danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang memiliki kemampuan supranatural yang disebut puangnge ri lampulung. Kemudian Sepeninggal Puangnge ri Lampulung, komune tersebut berpindah ke Boli yang dipimpin oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural.

    #menurutkuu dan yg saya tauu bgituu

Pertanyaan Lainnya