Langkah langkah pengerjaan titrasi larutan Hcl oleh NaOh dan kurvanya
Kimia
hezadhez
Pertanyaan
Langkah langkah pengerjaan titrasi larutan Hcl oleh NaOh dan kurvanya
1 Jawaban
-
1. Jawaban kudusa46
Langkah 1 :
Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala). Larutan dalam buret disebut penitrasi.
Langkah 2 :
Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu memakai pipet gondok.
Mengukur volume larutan menggunakan pipet gondok
Gambar 2. Mengukur volume larutan menggunakan pipet gondok.
Langkah 3 :
Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi (dalam erlenmeyer) menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya sekitar titik ekuivalen.
Langkah 4 :
Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-lahan melalui kran ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer igoyang-goyang sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam erlenmeyer. Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (titik ekuivalen).
Langkah 5 :
Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi de ngan melihat volume yang berkurang pada buret setelah dilakukan proses titrasi.
metode titrasi
Gambar 3. Langkah-langkah melakukan titrasi.
2. Cara Menentukan Titik Akhir Titrasi
Kurva titrasi dapat dibuat dengan menghitung pH larutan asam/basa pada beberapa titik berikut.
1. Titik awal sebelum penambahan asam/basa.
2. Titik-titik setelah ditambah asam/basa sehingga larutan mengandung garam yang terbentuk dan asam/basa yang berlebih.
3. Titik ekivalen, adalah saat larutan hanya mengandung garam, tanpa ada kelebihan asam atau basa. Pada saat ini, berlaku rumus berikut:
N1 x V1 = N2 x V2
Keterangan :
N1 = normalitas larutan yang dititrasi (titran)
V1 = volume titran
N2 = normalitas larutan yang menitrasi (penitran)
V2 = volume penitran
N = n x M (dengan n = valensi asam/basa dan M molaritas larutan)
4. Daerah lewat ekivalen, adalah larutan yang mengandung garam dan kelebihan asam/basa.
Untuk memperjelas uraian di atas, simaklah contoh soal titrasi asam kuat dengan basa kuat di bawah ini.
Contoh Soal (1) :
Untuk menetralkan 50 mL larutan HCl diperlukan 20 mL larutan 0.25 M NaOH. Tentukan kemolaran larutan HCl.
Jawaban :
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
mol HCl = 20 x 0,25 = 5 mmol
Berdasarkan koefisien reaksi di atas, maka :
mol HCl = mol NaOH = 5 mmol
M HCl = n/V = 5 m mol / 50mL = 0.1 M
Besarnya perubahan pH dapat diamati dengan melihat kurva titrasi.
Bentuk kurva dari masing-masing titrasi berlainan tergantung pada kekuatan asam dan basa yang digunakan