jelaskan sejarah peradaban indonesia
IPS
winda539
Pertanyaan
jelaskan sejarah peradaban indonesia
1 Jawaban
-
1. Jawaban RoshaSquishy
Pengertian pearadaban dalam bahasa Indonesia, kata peradaban sering kali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam bahasa inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam bahasa arab, dibedakan antara kata tsaqafah (kebudayaan), kata nadlarah (kemajuan), dan kata tamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa melayu istilah tamaddun dimaksudkan untuk menyebut keduanya. Peradaban dapat diartikan menjadi dua: (1) proses menjadi berkeadaban, dan (2) suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju.
3. Pengertian Sejarah Peradaban Islam
Dalam bahasa indonesia, kata peradaban seringkali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam Bahasa Arab, berbeda pula antara kata tsaqafah (kebudayaan), dan hadlarahtamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa Melayu istilah tamaddun dimaksudkan (kemajuan), dan kata untuk menyebut keduanya. Hal seperti ini tidaklah menunjukkan perbedaan dari segi makna, Seperti yang dikatakan oleh Yusuf Qardhawi bahwa peradaban adalah “sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial, yang terdapat pada suatu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa”.
Islam merupakan sistem keyakinan dan kepercayaan serta aturan yang mengatur manusia dengan tuhannya dan manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungannya, maka makna peradaban Islam dibagi dalam tiga pengertiannya, pertama, kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam, mulai dari periode nabi Muhammad saw. sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang. Kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Ketiga, kemajuan Islam atau kekuasaan Islam berperan melindungi pandangan hidup Islam.
Menurut A. R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.
Periodisasi peradaban Islam merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolok ukur yang bermacam-macam. Secara umum sejarah peradaban Islam, terbagi menjadi sepuluh periodisasi antara lain:
a. Periode Nabi Muhammad dan kebangkitan islam (571-632 M)
b. Periode Khulafa al-Rosyidin (632-661 M)
c. Zaman Bani Ummayyah (661-749 M)
d. Zaman Abbasiyah I (750-847 M)
e. Zaman Abbasiyah II (847-1055 M)
f. Zaman Abbasiyah terakhir (1055-1258 M)
g. Timur tengah setelah baghdad jatuh (1258-1520 M)
h. Timur tengah sampai abad -18 (1520-1800 M)
i. Timur tengah pada abad -19 dan ke-20 sampai perang dunia 1 (1798-1914 M)
j. Dunia islam sejak perang dunia 1 (1914-1968 M)
Menurut Prof. DR. H. N. Shiddiqi, ada beberapa pendapat yaitu: Tolak ukurnya adalah pada system politik, hal ini biasanya digunakan pada sejarah konvensional, persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi) dalam sebuah negara, pada tingkat peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, pada masuk dan berkembangnya suatu agama.
Menurut A. Hasymy (1978), periodisasi sejarah perkembangan Islam adalah sebagai berikut:
1) Permulaan Islam (610 -661 M)
2) Daulah Ammawiyah (661-750M)
3) Daulah Abbasiah I (750-847 M)
4) Daulah Abbasiah II (847-946M)
5) Daulah Abbasiah III (946-1075M)
6) Daulah Mughal (1261-1520M)
7) Daulah Mughal (1520-1801M)
8) Daulah Utsmaniah (1801-Sekarang)
Sedangkan menurut A. Hasymy, Harun Nasution (1975) dan Naurou zaman shidiqi (1986) membagi sejarah Islam menjadi tiga periode yaitu sebagai berikut :
a) Periode Klasik (650-1250 M)
b) Periode pertengahan (1250-1800 M)
c) Periode Moderen (1800 M-Sekarang)