Sejarah

Pertanyaan

apa latar belakang sakoku oleh sogun

1 Jawaban

  • Latar Belakang
    Perang Onin merupakan perang dalam negeri atau perang saudara yang menyebabkan makin berkurangnya kekuasaan Ashikaga serta suatu keadaan desentralisasi dalam sistem feodal Jepang. Oleh karena itu, muncullah apa yang dinamakan
    daimyo, yaitu pemimpin daerah militer indepanden. Dengan munculnya daimyo, gebernur-gebernur militer yang tadinya diangkat oleh shogun dan masih tergantung pada bantuan shogun serta wibawa istana Tenno, lambat laun menghilang.
    Daerah yang dikuasai daimyo lebih kecil dari provinsi sebelumnya, tetapi diorganisasikan lebih kompak dan daimyonya berkuasa penuh didalam. Di dalam daerah itu seluruh tanah menjadi miilik daimyo dan samurai yang hidup disitu tunduk kepada daimyo. Di antara keluarga daimyo, yang menonjol adalah keluarga Hojo di daerah Kanto, Imagawa di Tohoku, Ouchi di Kansei dan Otonomo serta Shimazu di Kyushu. Peristiwa penting lain yang terjadi sejak munculnya daimyo adalah masuknya agama Kristen ke Jepang pada taun 1543 melalui pedagang Portugal dan kaum misssionaris Jesut. Melalui para daimyo memasukkan agama Kristen, rakyat Jepang makin banyak menganut agama itu. Tetapi di kemudian hari, setelah Jepang bersatu kembali dalam kekuasaan Tokugawa, kaum missionaris ini diusir dari Jepang dan agama Kristen dilarang.
    Pada bagian terakhir abad ke-16 ada daimyo-daimyo yang ingin merebut kekuasaanuntuk menguasai Jepang secara nasional lagi. Seperti masa lalu hal ini harus melalui jalan penaklukan lawan-lawan militernya dan memperoleh legitiminasi dari Tenno dengan cara mempengaruhi atau menguasainya. Kita melihat timbulnya daimyo Oda Nobunaga (1534-1582) yang menguasai Kyoto pada tahun 1568. Sampai saatnya meninngal, karena penghianatan dan pembunuhan, ia telah menguasai sepertiga jaumlah daimyo yang tinggal di pusat strategis Jepang. Yang menggantikannya adalah jenderalnya bernama Toyotomi Hideyoshi (1536-1598), seorang pemimpin samurai yang berasal dari keluarga petani dan naik sampai menjadi jenderal berkat kecakapan dan kesetiaannya kepada Oda Nobunaga.
    Toyotomi Hideyoshi memindahkan markasnya ke Osaka dari mana ia mulai menaklukkan daimyo-daimyo yang belum tunduk. Dalam usahanya itu ia dibantu oleh Tokugawa Ieyasu dan berhasil, sehinggan Tokugawa Ieyasu kemudian memperoleh tanah luas di daerah Kanto, diman ia mendirikan markasnya di Edo (daerah Tokyo sekarang). Setelah kemenangannya di Jepang, Toyotomi Hideyoshi mengerahkan kekuatannya ke Korea, dan selanjutnya ke Cina. Kekuatan militer Jepang saat itu sampai ke sungai Yalu, yaitu perbatasan antar Cina dan Korea (Manchuria). Tetapi karena masalah logistik, Jepang akhirnya terpaksa mundur.
    Karena agar dapat diakui sebagai shogun, seorang harus dikenal mempunyai garis keturunan Kamakura atau Minamoto, maka Tiyotomi Hideyoshi yang berasal dari petani, tidak pernah mengangkat dirinya menjadi shogun. Ia bersandar sepenuhnya pada prestise Tenno yang mendukungnya. Namun ia memperoleh sebutan kompuka
    setelah berhasil mengadaptasi dalam keluarga Fujikara. Selama kekuasaannya, Toyotomi Hideyoshi menegakkan penentuan kelas dalam masyarakat Jepang, yaitu pemisahan yang tegas antara samurai, petani, tukang dan pedagang. Selain itu, usaha Oda Nobunaga untuk menjadikan Jepang suatu pasaran bebas dengan mematahkan kekuasaan ekonomi dari para gilde dilanjutkan kembali. Untuk berfungsinya pasaran bebas. Ia menciptakan mata uang emas. Kemudian ia juga mengadakan pengetatan hak penguasa atas tanah dan merampas semua senjata milik petani. Meninggalnya Toyotomi Hideyoshi menimbulkan persaingan antara para daimyo, mengenai siapa yang akan menggantikannya. Toyomi Hideyosyi sebenarnya menginginkan anaknya yang masih kecil dapat menggantikannya. Tetapi tampuk kekuasaan akhirnya diperebutkan antara Tokugawa Ieyasu dan Mori Terumoto, dimana masing-masing dibantu oleh daimyo yang memihak mereka. Pertempuran hebat di Sekigahara pada tahun 1600 memberikan kemenangan pada Tokugawa Ieyasu. Tiga tahun kemudian (1600), ia diangkat oleh Tenno Heika menjadi Shogun dan bermarkas di Edo yang kemudian menjadi pusat kekuasaan politik dan militer Jepang.
    Masa Tokugawa yang berlangsung hingga tahun 1867 telah memberikan landasan kepada jepang untuk dalam membentuk Jepang modern dewasa ini. Tokugawa mengakui supremasi Tennosebagai lambang kelangsungan Jepang. Ia menyediakan tanah untuk keluarga Tenno dan keluarga-keluarga aristokrat di sekeliling Tenno. Tetapi Tenno dan keluarga-keluarga di sekelilingya tidak boleh meninggalkan Kyoto dan dilarang mencampuri urusan pemerintahan serta berhubungan dengan para daimyo. Untuk itu ditampatkan seorang shoshidai atau gebernur-jenderal dengan pasukan besar bertempat di sebelah istana Tenno Kyoto. Selama masa shogun Tokugawa, ada 15 orang keluarga Tokugawa yang telah diangkat menjadi shogun,

Pertanyaan Lainnya