nilai nilai sistematik yang di terapkan oleh nurddin mahmud zanki dalam perang salib II

Nuruddin Mahmud Zanki memiliki jasa yang sangat besar dalam pembebasan Yerusalem dari genggaman pasukan salib II meskipun yang paling banyak diagungkan orang orang hanyalah Shalahuddin Al-Ayyubi.  

Nuruddin Mahmud Zanki memang tidak segarang Muhammad al faith yang mampu menaklukkan konstantinopel dengan jalan perang. Ia juga tak seperti al ayyubi yang dikenal garang di medan perang. Gaya militer Nuruddin Mahmud Zanki memang sedikit berbeda, ia juga tidak mempunyai senjata hebat yang disegani musuh. Namun ia dikenal sangat soleh dan sistematis. Ia memilih jalan yang memakan paling sedikit korban.  

Nilai sistematis yang terlihat pada gaya kepemimpinan Nuruddin Mahmud Zanki adalah bagaimana saat ia menghadapi ancaman pasukan lawan. Nuruddin dikenal sebagai pribadi dengan gaya militer yang khas yakni tidak tergesa gesa. Jika ia mendengar pasukan lawan mendekat, ia dengan taktis memindahkan pasukannya ke titik lain. Bukan gentar, tapi ia sedang menjalankan strategi perang dengan cara menyelediki terlebih dahulu kekuatan musuh yang akan dihadapinya. Jika telah mengetahui kekuatan musuh baru ia akan menyergap. Taktik ini yang ia lakukan dan berhasil memenangkan banyak peperangan dan yang terutama adalah berhasil mengurangi jumlah korban yang nyawanya melayang sia sia.  

Selain dikenal sistematik di medan perang, Nuruddin Mahmud Zanki jug dikenal sebagai sosok yang lebih memilih pendekatan secara musyawarah untuk mengatasi emir emir atau pemimpin muslim di suriah dan palestina yang tidak mendukungnya. Ia tidak memerangi mereka tetapi memilih pendekatan secara persuasif dan berusaha mengambil hati dengan cara cara yang bersahabat. Nuruddin Mahmud Zanki juga dikenal gemar medoakan emir emir tersebut dan hal ini pada akhirnya menarik simpati para pemimpin islam tersebut.

Dengan kelembutan inilah Nuruddin Mahmud Zanki berhsil mempersatukan wilayah suriah dalam pemerintahan yang berdaulat setelah sebelumnya selama berpuluh puluh tahun selalu diselimuti konflik politik berkepanjangan.